“ Sudah tiga malam saya tidur di depan TV “ Kata seorang teman suatu ketika.
“ Kok bisa ? “ saya bertanya penuh selidik.
“ Struk beli velg kemarin lupa saya amankan. Istri saya ngambek “ katanya sambil tersenyum kecut.
Boys always be boys. Anak lelaki akan tetap jadi anak lelaki. Meskipun saat ini sudah punya anak lelaki. Yang namanya anak lelaki senang dengan mainan. Waktu kecil hobby: robot-robotan, sepeda, mobil- mobilan, Gameboy, Nitendo. Setelah beranjak dewasa dan seiring kemampuan finasialnya yang semakin membaik, macam hobby jadi lebih banyak. Dari yang waktu kecil hobby mobil-mobilan setelah dewasa jadi senang mobil beneran. Offroad, ceper, big foot, atau apalah jenisnya. Kalau bisa semua jenis pengen dimiliki. Jadi ingat kasus korupsi di sebuah daerah di Sumatera sana . (Ndak usah saya sebutlah soalnya sudah banyak yang tahu). Salah satu barang buktinya adalah action figure. Miniatur tiruan superhero yang berpose, terbuat dari plastik atau material lainnya. Karakternya sering diambil berdasarkan film, komik, video game atau acara televisi.
Masalahnya, bagi sebagian lelaki urusan hobby adalah urusan kepuasan batin. Yang jika diakui secara jujur membuat harga menjadi bukan masalah. Asalkan benda impiannnya ada ditangan. Nah ini lah akar permasalahan yang nyaris menghantui ketenangan dan kedamaian rumah tangga. Sebab bagi sebagian ibu-ibu, membelanjakan uang untuk urusan-urusan hobby adalah tindakan menghambur-hamburkan uang. Mendingan ditabung untuk kepentingan keluarga.(benar juga sih).

Tidak semudah itu Ferguso !!
Soal hobby, secara umum ada beberapa tingkatan:
#1 Good to have
Ini adalah fase awal, syukur udah punya. Baru mencoba. Bisa lanjut atau berhenti
#2 Upgrade
Nah ini biasanya sudah mulai cinta. Bertemu dengan komunitas. Orang-orang yang memiliki hobby yang sama. Disaat tidak terlalu lama, mulai mengganti part, menukar komponen baru dengan yang lebih baik. Improvisasi dan modifikasi
#3 Freak
Mengoleksi seri tertentu. Mencari barang-barang yang langka di pasaran. Atau memiliki koleksi yang limited edition.
Dari beberapa hobby, si anak lelaki ini memiliki tingkatan masing-masing. Di hobby sepeda misalnya dia sudah sampai ke tingkat freak namun di hobby motor baru sampai ke tingkat good to have.
Secara alami si anak lelaki akan terdorong memiliki pride terhadap masing-masing hobbynya. Karena beberapa tahun terakhir ini saya hobby bersepeda, contohnya seperti ini:
“Akui sajalah kalau hatimu panas. Sudah mengayuh kuat-kuat tapi disalip terus. Apalagi yang menyalip cyclist cewek. Cyclist cewek yang dulu mantanmu tapi tinggal nikah duluan pas lagi sayang-sayangnya. Sakitnya tuh disini !!!! ( tunjuk ke paha)”
Sebenarnya untuk hal ini, ada dua pilihan : pertama,latihan diperbanyak. Kedua: Upgrade sepeda. Walaupun buntut-buntutnya harus kembali lagi ke pilihan pertama.
Nah, karena saya lagi baik hati dan suka menolong. Ini ada tips buat biar upgrade sepeda yang aman. Tapi resikonya tanggung sendiri ya. Ya iyalah. Sepeda – sepeda kamu. Yang make – kamu sendiri. Masa iya saya yang suruh tanggung resiko.
#1 Selalu beli barang yang warnanya sama
Warna memang selalu punya pesona. Dulu saya pernah tulis disini. Ada seorang teman yang menerapkan ini. Dia bilang, selama warnanya sama, sang istri tidak bisa membedakan mana yang baru dan mana yang bukan. Karena pernah dia beli sepeda dengan warna berbeda, tiba-tiba tingkat kebisingan di rumah bertambah pesat.
baca juga: Ketika warna punya harga
#2 Upgrade barang perlu tapi downgrade harga itu perlu
Saya biasa ini lihat di toko sepeda. Ada juga di toko online. Bahkan ada toko yang punya layanan double struk untuk barang yang sama. Ndak usah lah saya bilang tokonya yang mana.
#3 Jumlah sepeda harus selalu sama
Rumus umum jumlah sepeda yang dimiliki adalah N+1. Dimana, N adalah jumlah sepeda yang dimiliki sekarang. Atau, gunakan rumus S-1, di mana S adalah jumlah sepeda yang bisa mengakibatkan perpisahan atau perceraian dengan pasangan Anda
Ketika akan membeli sepeda baru, pastikan untuk mengurangi jumlah sepeda yang ada di rumah. Tapi ini bukan berarti menjual. Bisa jadi ditaruh di kantor, disembunyikan di rumah teman, dan lain sebagainya. Kamu pasti lebih pintarlah soal menyembunyikan barang.
Kata kenalan yang menerapkan strategi ini, istrinya hanya bisa menghitung jumlah sepeda yang dia miliki. Tapi sang istri tidak bisa membedakan merek atau jenisnya. Jadi, selama jumlah sepeda sama, dia aman sejahtera
#4 Investasi pada barang kecil dan terlihat mirip
Crank 53/34 untuk jalan datar, sprocket 11/40 untuk menanjak , Duraace, 105, Sora. atau benda-benda seperti itu semuanya akan terlihat sama dimata sang istri. Tidak lebih dari piringan bergerigi. Pastikan saja warnanya sama. Sang istri tidak akan tahu yang mana yang 150 ribu yang mana yang 5 juta.
#5 Pasokan logistic harus dikirim ke tempat aman
Jangan pernah kirim barang ke rumah. Kirim ke kantor,rumah teman atau tempat lain yang cukup aman. Jangan kirim ke rumah teman yang lagi upgrade juga. Cukup kamu saja yang pusing.
#6 Hilangkan barang bukti
Hilangkan bukti, resi, log out dari marketplace kesayangan kamu sebelum pulang ke rumah.
#7 Bagaimanapun minta maaf lebih ampuh dari minta ijin
Seandainya memang sangat ingin membeli sepeda atau barang baru, dan tidak bisa lagi menahan hasrat. Maka prinsip teman saya yang lain bisa diterapkan: Minta maaf lebih gampang daripada minta izin.
Buat para suami, hobby memang melenakan dan menghabiskan banyak waktu dan materi. Tapi ingat ! kelaurga itu yang utama. Jangan karena hobby, pasokan untuk keluarga jadi berkurang. Dan untuk para istri : Beruntunglah memiliki suami yang hobinya bisa ibu-ibu ketahui dengan pasti. Ya, daripada suami malah sembunyi-sembunyi melakukan sesuatu yang negatif, tidak ada salahnya untuk memberinya dukungan positif untuk menekuni hobinya yang sudah ibu-ibu tahu dengan jelas. sukur-sukur malah ditambahin karena ibu- ibu baik.
Terakhir,
Kalau ada tips lain yang lebih ampuh kasi tahu saya ya. Lewat japri saja. Tidak usah ditulis di kolom komentar. Soalnya tips yang diatas itu sudah ketahuan sama istri saya semua.

Hobby bikin happy !!
ini informasi penting untuk para istri biar bisa lebih tw lagi macam-macam trik yg dgunakan suaminya hahaha
saya lagi carimi referensi lain. soalnya yang ini sudah ketahuan semua. hahhaa
Hahahaha bisa dijadikan kaos itu quote-nya.
Lebih baik minta maaf, daripada minta izin.
Untung saya hobinya nda mahal, cuma banyak #eh
Deh samaji. Semakin banyak malah semakin mahal. Tapi mahal itukan relatif ya #eh
Kalo saya sih mending suami sibuk ngantor dan berhobi daripada sibuk nda jelas, haha..
Cocok itu Kak. Daripada macam-macam
Kalau saya ndak apa-apa suami punya hobby dan sibuk belanja perintilan hobby nya itu .. asalkan hobby ku juga jalan HAHAAHHAHAH
Minta maaf ke suami abis beli lensa dan pura2 ngambek pengen kamera baru wkwkkw ,
Lebih baik minta maaf daripada minta ijin
Untung saya bisa menahan diri untuk tidak jatuh pada tahap freak di sepeda. Cukup koleksi buku yang menghabiskan uang. Mumpung belum punya istri juga ?
Cariki Istri yang suka koleksi buku juga Kak. Biar sama-sama senang
Tips yg sangat mwmbantu, sya suka katanya biys always be boys ya hahahaa bener jugaa
Yup. Boys always be Boys. Walaupun sudah punya boys juga.
Nah itu dia, mendingan suami punya hobi yang kelihatan daripada hobi kontak sama jaringan prostitusi online dan meeting sembunyi2, kan.
Btw jadi ingat, ada seorang bapak membeli Vespa tua bapakku, keluaran 1977 seharga 5 juta. Katanya itu koleksi Vespa keduanya. Saya cuma bilang WOW. Benar ya kalo hobi. Jutaan pun dikeluarkan. Padahal setelah itu, si bapak harus keluarkan uang lagi untuk bikin kinclong si Vespa yang sudah lecet2 body-nya. Mungkin habis 10 juta kali ya untuk satu Vespa itu.
Yup.. Dukung terus hobby suami Kak. Apalagi kalo jelas dan bermanfaat
Kalau saya untung suami cuman hobi main psi atau football manager dan saya salut sama dia karena sudah berkali-kali saya umpetin kaset gamenya dia tetap bisa dapat dan saya cuman diam-diam juga ndak tanya di mana dapat nanti dia tahu saya yang umpetin. Eh curcol XD
Semoga suami ta baca tulisan ini…
Untung saya belum punya suami #eh
ups….
Wkkkkkkk, sekarang syaa jadi tahu bagaimana trik mengenali hobby. Bolehlah diterapkan kalau sudah punya pasangan, eh ?
Wakks…. Salah picca ka ini…
Mau menyembunyikan belanjaan dari istri? Tidak semudah itu,Ferguso! Istri itu ada debu geser 1cm saja tahu. Wkwkwk. Kalau saya sih asal hobinya jelas dan positif nda masalah. Kalau mulai aneh-aneh tinggal diam-diam jualin aja koleksinya, hihihi.
Masalahnya tempat penyimpanan koleksinya bukan dirumah. Mungkin saya mau buka usaha ini: Layanan penitipan barang hobby
Wkwkwk, senym senyum sy bacanya haha. Bagaimana pun jujur jauh lebih baik yah ? Hobby yg ditekuni pasti akan membuahkan hasil
Jujur lebih baik memang. Tapi masalahnya baru jujur kalo barang sudah dibeli. hahahha
Dulu waktu masih tinggal di Makassar, suami hobi sekali main futsal sama teman-teman kantornya. Seminggu ada mungmin 2-3 kali pergi main futsal. Sering saya protes, karena kalau ada waktu lowong selalu dipakai ngefutsal.
Eh sekarang pas tinggal di Lombok, pak suamikk gak pernah main futsal sama sekali. Sibuk sama kerjaan. Kebetulan teman-teman kerjanya juga gak ada yang hobi olahraga. Sayapun kangen sama aktifitas futsalnya dulu. Udah suruh dianya ngefutsal, eh teman main futsalnya gak ada. Ya kali harus ke Makassar dulu. Wkwkwkk. #DasarIstriLabil
Yup, Istri memang selalu benar. hahahahaha
Bagaimana pun itu kalau hobby suami tidak didukung sama istri yah kasihan suami juga yah kak. Padahal cuma mau menyalurkan kesenangan. Ingat ada temanku baru-baru ini dibelikan PS terbaru lengkap dengan tivinya yang segede layar tancap. saya dengan pasangan juga tidak melarang hobby dan kesenangannya asal masih wajar dan tidak mengabaikan saya hehe
Deh bahagianya itu temanta. Ini perasaan diabaikan susah juga diukur Kak. Kadang-kadang begitulah…
Ada temanku ini begini, dia hobi beli sepatu Dan sendal. Kadang barangnya dikirim di Saya atau pas ke mall sa bawa pulang barangnya wkwkwkwk pas ke rumahnya ka, baru sa bawa belanjaan sepatunya untuk diswmbunyi di bawah ranjang x))
Nah siapami itu? tinggal menunggu waktuji itu ketahuan hahahhaa
Hahaha, tipsnya top nih. ya kalo punya hobi yang masih bisa dihitung-hitung dengan kewajaran mah ya gak apa sih ya 😀